Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Semarang - - Pergantian kurikulum 2013 yang
dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai
protes dari DPR. Meski demikian, Mendikbud M Nuh memastikan pemeran
utama yaitu guru harus menanggapinya dengan positif dan siap.
Tidak
hanya guru, menurut M Nuh, penyelenggara sekolah dan pemerintah sudah
siap dengan terselenggaranya Kurikulum Nasional 2013. Hal itu diyakini
dari hasil sosialisasi yang sudah dilakukan di beberapa tempat
sebelumnya.
"Pemain utamanya yaitu guru, penyelenggara sekolah,
dan pemerintah saja enjoy. Modalnya perubahan itu enjoy. Dilihat dari
sisi keinginan gurunya, sudah semangat. Di Yogyakarta kemarin ada 4.000
guru lho," kata M Nuh usai melakukan sosialisasi Kurikulum Nasional 2013
di Kampus Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara, Jawa Timur, Minggu
(3/2/2013).
"Kawan-kawan politik tidak melihat itu. Pemain utamanya saja enggak apa-apa kok," imbuhnya.
Ia
menambahkan meski selalu ada kontra, pihaknya akan tetap melaksanakan
kurikulum 2013 dengan cara bertahap yaitu tahun ajaran 2013/2014 untuk
kelas 1 SD, kelas 4 SD, kelas 7 (1 SMP) dan kelas 10 (1 SMA).
"Pada pertengahan semester tahun ajaran sudah harus kita lakukan evaluasi," tandasnya.
Dalam
kurikulum 2013 disebutkan bahwa guru tidak harus membuat silabus saat
mengajar. Hal itu pun disambut positif oleh para guru walaupun nantinya
mereka akan mengikuti pelatihan untuk mengembangkan skill lainnya
termasuk kreativitas mengajar dari buku yang disiapkan oleh pemerintah.
"Guru
tidak lagi dibebani menyusun silabus. Tapi harus bisa lebih menggunakan
waktu belajar mengajarnya lebih efektif," ujar M Nuh.
Salah satu
kepala sekolah dari MA Matoliun Ulum, Banjir Agung, Jepara, Ali
Murtadlo mengatakan dari sisi guru, pihaknya siap melaksanakan Kurikulum
2013. Ia menambahkan dengan tidak lagi menyusun silabus, guru akan
memiliki tugas lain yaitu mengembangkan inovasi dan kreativitas.
"Dengan
tidak ada silabus, tetap meringankan beban guru tapi tetap ada tugas
lain yang harus dikembangkan yaitu kreatifitas dan inovasi yang tidak
ada matinya," kata Ali.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Taufik
Kurniawan pernah mengatakan agar pemerintahan tidak menjadikan pelajar
Indonesia kelinci sistem pendidikan yang berubah-ubah.
"Saya
hanya mengharapkan Kemendikbud seharusnya jangan menjadikan sistem
pendidikan di Indonesia ini sebagai kelinci percobaan. Seperti kurikulum
pendidikan anak SD itu masih kontroversi," kata Taufik 8 Januari lalu.
Mendikbud: Pemain Utama Pendidikan Siap Jalankan Kurikulum 2013
18.18
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar